Jakarta, jakartawaspada.com - Pengunjung Kawasan Kotatua Jakarta merasa resah dengan keberadaan sejumlah PKL (Pedagang Kaki Lima) yang menjadikan lokasi taman sebagai tempat untuk berdagang, terutama di saat hari malam Weekend (Jumat, Sabtu, Minggu) banyak pedagang menjajakan barang dagangannya di sembarang tempat di sekitar pelataran taman stasiun kota dengan mehamparkan tikar yang berupa banner ataupun terpal sebagai tempat dagangannya, Sabtu (9/12/3023).
Nia (40) selaku pengunjung Kotatua asal Bogor mengatakan bahwa untuk duduk santai di pelataran Taman Stasiun Kotatua agak susah karena pengunjung yang datang ke Kotatua sangat banyak, dan banyak pedagang yang menghamparkan terpal untuk berdagang. "Agak susah kalau mau santai di Kotatua, duduk di Taman Stasiun sudah penuh dan banyak pedagang yang menghamparkan terpal untuk dagangannya, seolah-olah taman ini punya pedagang," ujarnya.
Nia menambahkan, taman yang seharusnya untuk tempat santai dan rilek tidak boleh dikuasai pedagang sehingga pengunjung yang datang ke Kotatua bisa menikmati keindahan malam di Kawasan Kotatua. "Bagaimana mau santai di Kotatua, tempat saja sudah banyak dikuasi dan ditempati pedagang dan harga tidak sesuai, maen getok harga saja, kalau kita tidak menanyakan terlebih dahulu, belum lagi setiap beberapa menit pangamen selalu datang," keluh Nia.
Sementara itu menurut salah satu pedagang yang tidak mau sebutkan namanya, untuk berdagang di Taman Stasiun Kota diduga sudah ada yang koordinir, sehingga pedagang bisa menjajakan dagangannya boleh sembarang tempat. "Untuk dagang di Taman Stasiun Kota sudah ada yang koordinir jadi kami bisa dagang di sembarang tempat, maka itu kita naikan harga minuman maupun makanan untuk menutupi biaya tempat yang kami bayar ke yang koordinir tempat tersebut," terang salah satu pedagang.
Sebelumnya Taman Stasiun Kota sering kali kerap dilakukan razia, namun menurut pedagang, razia tersebut sebelumnya sudah diinformasikan terlebih dahulu jadi yang sudah mengetahui razia tersebut menjadi aman dan terkondusif. "Biasanya sih razia dilakukan tiap minggunya beberapa kali, tapi itu sementara saja, kalau sudah ada info lagi dan aman baru kami dagang kembali," ucapnya. (Red)